Sabtu, 15 September 2012

Tragedi Hillsborough - Kisah kelam di stadion Sheffield, Inggris

Pertandingan berlangsung menarik antara  Nottingham Forest dengan Liverpool dalam rangka final piala FA. Saat itu di tanggal 15 April 1989 di markas netral milik Sheffield Wednesday di Hillsborough Stadium, Sheffield, Inggris. Kronologinya seperti ini, mula mula sekitar 15.000 suporter  berangkat lebih awal dari Liverpool dan berbondong-bondong menuju stadion Hillsborough, Sheffield. Mereka datang guna mendukung Liverpool yang akan segera menjalani partai semifinal piala FA 1989 menghadapi Nottingham Forest, Sabtu yabg cerah. Yang pasti semua suporter menggambarkan hari sabtu itu seperti hari karnaval. Hari itu, semua jiwa bersatu untuk mendukung Liverpool. Namun ternyata mereka sebenarnya menuju sebuah “ ladang kematian“ bernama " The Lapping Lane"
Panitia mengalokasikan 14.000 ribu tribun berdiri di lapping lane yang notabene satu-satunya tribun kecil di sana, Yang lebih tidak masuk akal lagi, Polisi memilih memilih Spion Kop End yang memuat sekitar 21.000 orang untuk menampung supporter Nottingham. Logikanya, Daya tarik pertandingan tersebut ditujukkan untuk fans Liverpool, namun polisi lebih memilih " mengamakan " suporter Nottingham. Otomatis, salah persepsi para petugas keamana dan panitia setempat menjadi awal bencanannya. Suporter datang dengan jumlah yg sangat besar
The Lapping lane hanya mampu memuat sekitar 14,600 orang namun hari itu jumlah suporter yang datang sudah di luar perkiraan.
Pukul 2 siang para suporter kedua belah pihak mulai berdatangan dalam jumlah besar dengan kawalan polisi berkuda setempat. Kerumunan supporter menjadi alasan polisi setempat memperketat keamanan di sekitar stadion dan mengambil alih pengawasan para suporter
Pukul 2.30 siang , kerumunan pada sekitar pintu masuk semakin meluap saat turnstile (pintu masuk berputar) dibuka. Aliran supporter Liverpool dengan jumlah besar masuk bagaikan longsoran manusia dan segera menempati tribun tersebut
Bisa dibayangkan 10.000 orang mengalir masuk ke dalam The Lapping Lane dengan hanya menyediakan 3 gerbang masuk dan 7 pintu masuk putar.  Suporter Liverpool yang masih tertinggal diluar sekitar 2000-5000 orang berusaha merengsek masuk ke dalam stadion. diantaranya tanpa tiket. Menurut pengakuan petugas keamanan yang bertugas di luar stadion mengganggap desakan para supporter Liverpool masuk ke dalam stadion disebabkan karena banyak dari mereka yang dalam pengaruh alkohol dalam jumlah besar. Hal tersebut yang menjadi acuan utama para penyelidik untuk mengamati kronologi kejadian tersebut dan sebagai barang bukti utamanya
Namun pada akhirnya semuanya akan dibantah dan sangat tidak masuk akal saat semua suporter yg sangat antusias dituduh dalam pengaruh alkohol. Mendengar volume manusia yang berusaha masuk kedalam stadion semakin menggila dan untuk mengantisipasi jatuhnya korban, Inspektur di sana yang hari itu bertugas, David Duckenfireld memerintahakn untuk membuka gerbang C dimana sektor 3 dan 4 berada. Sektor 3 dan 4 yang saat itu sudah penuh sesak dengan fans yang sudah berada di dalamnya sebelumnya. "
Sebelum Duckenfield mampu memerintahkan official untuk menunda kick off,  kerumunan manusia dalam jumlah besar masuk tanpa mampu dihentikan. Kerumunan suporter masuk ke gerbang C dan memenuhi blok tiga dan empat yang sudah dipenuhi oleh fans sebelumnya, Para suporter yang berada di kedua blok tersebut terdesak ke depan dan terjempit di antara pagar pembatas “ ladang kematian “ tersebut. Keputusan Duckenfield untuk membuka gerbang C sangat fatal akibatnya. Keputusan dia sangat terburu-buru. Logikanya, Seharusnya sebelum Duckenfield memutuskan untuk membuka gerbang C, dia harus meminta konfirmasi petugas yang berada di blok 3 dan 4 , apakah kedua blok tersebut mampu menampung tambahan supporter atau tidak, namun semuanya terlambat.
Akibatnya 96 fans Liverpool tewas terjepit, terinjak dan kehabisan oksigen di dalam ladang kematian tersebut. Rincian korbannya:
89 suporter pria dan 7 perempuan meninggal di tempat kejadian dan saat di bawa ke rumah sakit. Sepertiga dari korban meninggal berumur 20 tahun. Korban termuda adalah seorang anak laki-laki berumur 10 tahun bernama Jon Paul Gihooley yang merupakan sepupu Steven Gerrard. Korban meninggal banyak ditemukan di blok 3 dan korban luka banyak di temukan di sektor 3 dan sebagian sektor 4. Sekitar 730 di dalam dan 36 suporter di luar stadion menderita cedera ringan hingga parah seperti brain malfunction(kekurangan oksigen).
Kisah memilukan terjadi kepada salah satu korban yang terakhir meninggal, Tony Bland.
Tony Bland merupakan korban selamat yang meninggal 3 tahun setelah kejadian. Dia mengalami kerusakan otak parah. Tony Bland mengalami kerusakan otak yang memaksa dia hidup dalam setengah koma selama 3 tahun di rumah sakit. Pada tanggal 3 Maret 1993 dia meninggal di rumah sakitatas kesepakatan pihak keluarganya dan para doktor melalui cara " dipaksa meninggal
Dia merupakan pasien pertama di Inggris yang diperbolehkan meninggal oleh hukum Inggris. Dia meninggal dengan cara asupan gizinya dihentikan
Kegagalan polisi dalam mengontrol laju aliran para supporter dinilai sebagai penyebab utama tragedi tersebut. Penyilidkan mengenai penyebab tragedi Hillsborough terjadi segera dilakukan oleh kepolisian Inggris.
Sungguh memilukan, semoga ini tidak terjadi di pertandingan lain.

Rabu, 08 Agustus 2012

Thierry Henry-Kebanggan Gooners, Legenda Arsenal

Nama lengkapnya Thierry Daniel Henry, dilahirkan 34 tahun lalu di Les Ullis, Essone, Prancis. Bakatnya sudah ia asah sejak kecil, mengingat di Les Ullis terdapat fasilitas sepakbola yang cukup memadai, awalnya ia bermain untuk klub A.S Monaco, klub Ligue 1, lalu pindah ke klub yang lebih besar yakni Juventus, dengan jitu Arsenal membelinya dari Juventus seharga 10,5 juta Poundsterling. Ia menjadi pemain Arsenal yang paling banyak mencetak gol, yaitu 174 gol selama dia berseragam The Gunners.

 Kisahnya bermula dari saat ia bermain untuk Monaco di tahun 1990 dan memulai debut profesionalnya di tahun 1994. Di tahun 90' ia mencetak 6 buah gol yang mebuat Monaco menang telak 6-0 atas lawannya, lalu ia direkomendasikan untuk di latih di Clairefountaine - sebuah akademi sepakbola Prancis yang melaihrkan bintang-bintang Prancis - dan ia menyelesaikan kursusnya di akademi tersebut. Selanjutnya ia bergabung dengan Monaco pimpinan Wenger yang menangani skuad muda.Oleh Wenger, Henry diberi posisi sayap kiri, karena skill nya yang efektif untuk meredam bek dari kanan dan tengah. Bahkan Henry dianugerahi pemain muda terbaik Prancis dan memenangi Ligue 1 serta mencapai semi-final UCl dengan torehan 7 gol-nya.

Setahun sebelum Trezeguet ke Juventus, Henry sudah mencapai kesepakatan untuk bergabung dengan Bianconerri seharga 10,5 juta Pounds. Hanya dibangkucadangkan membuat Henry beralih seragam ke klub bermarkas di Highburry, Arsenal dengan biaya yang sama saat ia dibeli dari Monaco oleh Juve. Sempat diragukan setelah mandul di 8 laga awal, Henry bangkit dan menunjukkan kualitasnya setelah memenangi EURO 2000 bersama Prancis. Kedatangan Henry pun membawa aroma persaingan makin ketat antara Arsenal dengan MU yang mendominasi liga Primer Inggris di era Fergie. Yaitu ditunjukkan dengan berhasil menjawarai Liga Inggris serta Piala FA di tahun 2001-2002 dan ia menjadi pencetak gol terbanyak dengan torehan 32 gol nya, namun prestasi gemilang tersebut seperti redup setelah secara mengejutkan Prancis gagal di Piala Dunia 2002 di fase grup. Namun ia tak menyerah, begitu saja, di tahun selanjutnya Arsenal memenangi titel ke-13 nya dan Henry mendapat sepatu emas Eropa dengan pencapaian 39 gol nya sertta membawa Arsenal menjadi tim pertama tak terkalahkan di Liga sejak 100 tahun.

Di tahun 2007 Henry hengkang ke Barcelona dengan banderol seharga 4 juta Euro dan dan di Barca Henry berhasil mencapi pencetak gol terbanyak kedua setelah Messi dan berhasil membuat 100 gol bersama trisula Henry-Messi-Eto'o. Lalu The King pindah ke MLS bersama New York Red Bulls setelah datangnya Pedro Rodriguez di Barca dan Henry hanya 15 kali jadi starter. Meski pernah dipinjamkan ke Arsenal untuk peminjaman 2 bulan, Henry mampu meberi kesan tersendiri di hati para Gooners, mengingat pengorbanannya kepada Arsenal. Kini ia masih bermain di NYRB dan hormat setinggi-tingginya pantas diberikan kepadanya. Thanks Henry, your contributions on football world are so amazing. :)))


Selasa, 24 Juli 2012

Adnan Januzaj - Pemain Muslimnya Manchester United

Namanya adalah Adnan Januzaj, seorang atlet sepak bola berkebangsaan Belgia-Kosovo. Ia bermain untuk klub peraih jawara Liga Primer Inggris sebanyak 19 kali, Manchester United. Talenta berbakat yang dilahirkan di Brussels, Belgia pada tanggal 05.02.1995 silam menarik minat sang maestro The Theatre of Dream Sir Alexander Chapman Ferguson untuk menjadi pemain United di reserves team (tim cadangan) dengan gaji sekitar 200 ribu dollar tiap musimnya. Ia dikontrak oleh MU tahun 2011 dari Anderlecht, klub di Liga Belgia.  Pemain muslim yang digadang-gadang bakal jadi suksesor dari pemilik tendangan pisang, yang kini bermain untuk klub MLS, David Joseph Beckham ini telah mendatangani kontrak dengan United hingga 30 Juni 2015, meskipun ia baru berada di tim reserves, namun ia memiliki bakat luar biasa, ini dia videonya. Pertama kalinya ia menceploskan gol, adalah saat Manchester United U18 bertemu mantan klub dari Nick Powell, Crewe Alexandra. Dan ini adalah video dari MU saat berjumpa Torquay dalam ajang FA Youth Cup, klik disini.

Januzaj kecil sudah bermain untuk klub profesional Belgia, RSC Anderlecht, saat itu ia baru berumur 10 tahun, dengan bakat yang ia punya semoga saja ia masuk timnas Belgia berdampingan dengan Eden Hazard dan Vincent Kompany untuk membela negaranya dalam ajang Inernasional, kini usianya menginjak 17 tahun, namun ia masih belum dipanggil oleh Georges Leekens - pelatih timnas sepakbola Belgia, mengingat masih minimnya pengalaman di ajang Internasional.


  -Penulis-

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes
ping fast  my blog, website, or RSS feed for Free